Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Tuesday, March 25, 2008

Anak Panas

ANAK PANAS ? MANDIKAN AIR HANGAT !




Ternyata kompres dengan es sudah ketinggalan zaman dan tak efektif. Yang paling pas, gunakan air hangat dan mandikan anak.

Selama ini kompres air dingin atau es, lazim diterapkan para ibu saat anaknya demam atau panas tinggi. "Kalau suhunya 37,5 sampai 39 derajat Celcius, cukup pakai obat-obat penurun panas. Tapi kalau sampai 39-40 derajat Celcius, kompres perlu dilakukan untuk membantu menurunkan panas," kata dr. Waldi Nurhamzah, Sp.A, dari FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. "Penyakit apa pun, dari yang ringan seperti flu atau infeksi ringan, hingga infeksi berat di susunan saraf pusat atau di otak, dapat menggunakan kompres."

JUSTRU TAMBAH PANAS

Zaman dulu, kata Waldi, untuk mengompres umumnya digunakan air dingin atau es. Ternyata cara itu kini sudah ditinggalkan. "Sebab, kalau tubuh dikompres es atau air dingin, suhunya tak turun, malah makin tinggi. Ini terjadi karena mekanisme tubuh yang sedemikian rupa, di mana jika kondisi di luar dingin, maka tubuh akan menginterpretasi- kan kalau dirinya kurang panas. Akibatnya, tubuh pun akan tambah panas."

Selain itu, efek dingin bisa membuat pembuluh darah di permukaan kulit jadi mengecil. Alhasil, panas yang seharusnya dialirkan oleh darah ke kulit agar keluar, terhalang karena jalannya terhambat. "Kompres dingin juga bisa membuat pusat pengaturan panas dalam tubuh jadi kacau. Saraf-saraf yang digunakan untuk melihat atau memantau suasana di luar tubuh menangkap kesan, di luar tubuh dingin, sehingga tubuh pun akan bertambah panas." Kendati kompres dingin sudah tidak lagi dianjurkan karena berdampak negatif, "Tapi tak sepenuhnya ditinggalkan. Untuk sejumlah kasus semisal luka memar dan bakar, kompres air dingin masih kerap digunakan. Bahkan air dingin disiram- kan ke tubuh korban luka bakar," jelas Waldi.

BAHAYA PAKAI ALKOHOL

Selain kompres air dingin atau es, kompres alkohol juga amat diakrabi. Biasanya, lanjut Waldi, dilakukan pada pasien di rumah-rumah sakit. Prinsip kerjanya adalah karena sifat alkohol yang mudah menguap. "Untuk menguap memerlukan panas dan panas tadi berasal atau diambil dari tubuh pasien. Nah, diharapkan, dengan kompres alkohol, panas tubuh akan berangsur turun."

Namun, seiring dengan kemajuan ilmu kedokteran, kompres alkohol sudah mulai ditinggalkan karena dapat membahayakan kesehatan. "Jika alkohol dibalurkan ke tubuh, uapnya dapat terhirup si sakit. Ini bisa mengganggu susunan saraf pusat." Selain itu, alkohol pun mudah terbakar, sehingga berbahaya.

AIR HANGAT

Nah, saat ini yang lazim digunakan adalah kompres dengan air hangat atau suam-suam kuku. "Ini cara terbaik untuk menurunkan panas." Sebab, jelas Waldi, kalau suhu di luar tubuh terasa hangat, maka tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup panas. "Dengan demikian, tubuh anak akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otaknya, supaya suhu tubuhnya jangan terlalu panas." Jadi, kebalikan dari kompres air dingin, tubuh yang panas akan semakin panas, karena tubuh menganggap di luar suhunya dingin.

Walau demikian, cara termudah untuk menurunkan suhu tubuh anak adalah dengan memberinya obat penurun panas. Di rumah sakit pun, pasien yang datang dengan keluhan panas tinggi, tindakan pertama yang dilakukan adalahmemberinya obat penurun panas. "Kalau sudah dikasih obat tapi panas tetap tinggi, baru dikompres. Jadi, kompres bukan untuk keadaan darurat. Ia dipakai untuk membantu menurunkan panas, selain pemberian obat penurun panas." Dengan kata lain, kalau ternyata obat penurun panas yang diberikan dirasakan telah cukup, anak pun tak perlu lagi dikompres.

TETAP HARUS MANDI

Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, kata Waldi, adalah memandikannya dengan air hangat. "Minimal, itulah yang disebutkan di literatur asing," katanya. Anak yang sakit, katanya, harus dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat. "Bukan sekadar melap tubuh atau kepala anak dengan handuk hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke dalam bak mandi beri air hangat. Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas badan anak."

Tak perlu khawatir penyakit anak bakal bertambah parah jika dimandikan dengan air hangat. "Biarkan si kecil main air hangat. Apalagi pada dasarnya anak kecil suka air." Selama ini ada pemahaman yang salah dari para orang tua, bahwa anak sakit tidak boleh kena air atau mandi. Pemahaman tersebut, menurut Waldi, harus disingkirkan. "Itu semua masa lalu. Justru orang tua harus sadar, anak sakit pun, badannya harus senantiasa bersih. Di rumah sakit pun, anak harus mandi. Nah, apalagi di rumah?" Ia juga mengingatkan, kulit anak sakit penuh oleh kuman hingga harus tetap mandi agar bersih.

Lalu bagaimana kalau anak tak mau mandi dengan alasan lagi sakit? "Ya, pandai-pandainya orang tua membujuk. Memang, anak cenderung malas kena air dingin. Tapi air hangat, anak pasti suka. Kalaupun anak tak mau mandi di kamar mandi, kan, bisa dimandikan di tempat tidur."

TEMPAT TEPAT

Kembali ke soal kompres, pada prinsipnya mengompres adalah memberi kemungkinan agar panas yang ada dalam tubuh dapat mengalir keluar. Panas keluar melalui tempat-tempat di mana pembuluh darah besar yang dekat dengan kulit berada, seperti di leher, ketiak, dan selangkangan. "Jangan di dahi karena tak banyak manfaatnya untuk menurunkan panas." Kalau hanya dahi yang dikompres, tutur Waldi, "Yang dingin, ya, cuma dahinya, sementara tubuhnya tetap panas." Cara yang benar adalah meletakkan kompres di tempat yang tepat, yaitu di leher, ketiak, dan selangkangan. Nah, sekarang sudah lebih paham, kan?

Rodin Daulat G.T .Foto : Dint's/nakita

Monday, March 24, 2008

Fertility

Meningkatkan Kesuburan

Kompleks, peran pria dalam proses pembuatan bayi. Pria tidak hanya bertugas memproduksi sperma, tapi lebih dari itu sperma harus menuju ke arah yang tepat ke dalam vagina wanita dan rahim. Jika selamat sampai disana, sperma harus cukup kuat untuk berenang ke fallopian tube (pembuluh telur ke kandungan rahim) dan bertemu dengan telur. Umumnya, proses reproduksi ini berjalan dengan normal. Jika anda menginginkan keturunan, asumsikan bahwa sistem reproduksi anda bekerja dengan baik. Kemungkinan sekali berhubungan seksual bisa berhasil terjadi kehamilan atau harus menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan keturunan. Untuk itu pasangan suami istri dapat melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan kesempatan terjadinya kehamilan.

Terjadinya pembuahan membutuhkan sperma yang sehat. Definisi sperma yang sehat adalah bentuk sempurna, lincah dan mempunyai gerakan cepat. Anda membutuhkan paling tidak 20 juta sperma per mililiter dari semen (air mani, cairan yang keluar saat ejakulasi). Jika gerakan sperma pelan atau bentuknya tidak lengkap atau berenang menuju arah yang salah, maka terjadi kesulitan dan kegagalan dalam pembuahan. Sperma yang diproduksi testis, membutuhkan suhu yang rendah, kondisi yang cocok bagi perkembangan sperma. Suhu dalam tubuh yang normal sebenarnya masih terlalu tinggi bagi sperma untuk berkembang secara normal.

Selama berhubungan seksual, saat ejakulasi penis mengeluarkan air mani. Sperma hanya sebagian kecil porsi dari air mani, tapi dalam sekali ejakulasi, sperma bisa mencapai seperempat miliar sampai 1 miliar. Tiap sperma mempunyai ekor panjang untuk mempermudah gerakan maju ke depan. Walaupun dalam jumlah miliar-an sperma bisa diproduksi, hanya 200 atau kurang yang mampu mencapai telur di fallopian tube. Dan umumnya hanya satu yang akan membuahi telur.

Jika anda menginginkan bayi, dibutuhkan tubuh sehat dan sperma yang memiliki gerakan cepat. Jika anda kesulitan untuk mempunyai keturunan, bisa dicoba tips berikut seperti yang termuat di Mayo Foundation for Medical Education and Research.

Meningkatkan kesuburan

  • Suhu yang sejuk

Untuk memproduksi sperma sehat, suhu testis harus lebih dingin dari suhu normal tubuh. Untuk itulah mengapa buah zakar yang di dalamnya terdapat testis diciptakan menggantung di luar tubuh. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas sperma, hindari sauna/mandi uap atau berendam air panas.

  • Jangan merokok

Merokok dapat menambah resiko kesuburan dan disfungsi ereksi pada pria. Sperma dari pria perokok yang menghabiskan 1 atau 2 bungkus rokok per hari dapat menyebabkan masalah pernafasan bayi anda. Jika tidak ingin merusak pernafasan bayi anda, sekarang waktu yang tepat untuk berhenti merokok.

  • Hidup sehat, istirahat cukup dan minimalkan stress

Makan dengan makanan sehat dan pola makan teratur, istirahat cukup dan minimalkan stress akan membantu produksi dari hormon yang mempengaruhi perkembangan sperma dan produksi testosteron di testis.

  • Alkohol dan obat bius

Alkohol berpengaruh buruk pada kualitas dan kuantitas sperma, mengurangi produksi testosteron dan mempunyai kontribusi pada disfungsi ereksi. Penyalahgunaan obat bius akan mengurangi kerapatan dan kemampuan gerakan sperma serta menambah jumlah sperma yang abnormal. Selain itu menjadi penyebab disfungsi ereksi dan hilangnya libido.

  • Hindari materi beracun

Hindari kontak dengan racun kimia dan hindari menghirup bau dari zat kimia seperti pestisida, herbisida, cat, pernis kayu, lem, dan logam berat.

  • Konsultasi dengan dokter resep obat yang diminum

Beberapa resep obat untuk pengobatan suatu penyakit mempunyai efek memperlambat produksi sperma. Konsultasikan dengan dokter sebelum menerima resep obat. Kemoterapi atau terapi radiasi dapat menyebabkan ketidaksuburan temporer atau permanen. Jika anda harus menjalani prosedur ini, konsultasikan dengan dokter untuk solusi terbaik.

SUMBER: DETIKHEALTH.COM Reporter: Catur Meiwanto

Bayi laki - laki atau perempuan ?

Ingin Bayi Lelaki atau

Perempuan ?





Banyak pasangan yang ingin memilih jenis kelamin bayinya dengan melakukan berbagai cara. Diantaranya mungkin dengan posisi-posisi seksual tertentu. Namun, ada pula pasangan yang memilih jenis kelamin bayi karena faktor kesehatan mengingat beberapa penyakit keturunan sering dikaitkan dengan jenis kelamin. Contohnya, distropi otot, hemofilia, hidrosepalus yang kebanyakan menurun pada anak laki-laki.

Yang Alami

Cara-cara alami ini sudah diteliti para pakar. Dapat dikatakan paling aman dan murah dilakukan dibanding dengan teknologi yang butuh biaya besar. Penelitian para pakar ini meliputi kondisi cairan di vagina, makanan, aktivitas seks dan lain-lain.

Pisang: Bayi Laki-Laki

Mitos di Perancis mengatakan banyak makan pisang bisa memperoleh bayi laki-laki. Prof Dr Jean Choukron, ahli obsteri dari Perancis-lah yang tertarik meneliti hubungan pisang dengan melahirkan bayi laki-laki. Ternyata pisang banyak mengandung sodium dan kalium. Kemudian Dr Jean mengumpulkan berbagai jenis makanan yang banyak mengandung sodium dan kalium. Hasilnya, selain pisang ya kentang, buah aprikot, buah peach dan daging. Dr Jean pun melakukan penelitian pada beberapa pasangan yang hanya diberikan makanan mengandung sodium tinggi. Hasilnya 85 % dari mereka melahirkan bayi laki-laki.


Magnesium & Kalium: Bayi Perempuan

Dr Jean juga melakukan penelitian pada makanan yang banyak mengandung magnesium dan kalium. Makanan ini banyak terdapat pada susu yoghurt, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, dan mengurangi konsumsi garam. Hasilnya, ternyata sebagian besar pasangan yang mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium dan kalium berhasil melahirkan bayi yang mereka harapkan yaitu bayi perempuan.


Lelaki Berseks Tinggi

Sedangkan pakar di Texas mengatakan lelaki yang aktif dalam kehidupan seksualnya memungkinkan memiliki bayi laki-laki. Sedangkan yang kurang aktivitas seksualnya lebih memungkinkan memiliki bayi perempuan. Kesimpulan ini mereka dapatkan setelah melakukan penelitian sperma pada laki-laki beraktifitas seks tinggi dan sebaliknya. Hasilnya lelaki yang beraktivitas seks tinggi dalam spermanya lebih banyak mengandung kromosom y, yaitu kromosom pembentuk calon janin laki-laki.


Cara Jitu dengan Teknologi

Cara alami memang agak repot dan tak semua pasangan sanggup mengikuti aturan yang diharuskan, karena aturannya cukup berat. Ada cara yang lebih jitu yaitu menggunakan teknologi.


Pemisahan Kromosom Ayah

Dengan pewarnaan DNA sperma ayah dapat diketahui mana yang mengandung kromosom X atau kromosom Y. Kromosom pilihan ini dipisahkan lalu dipertemukan dengan sel telur ibu. Dengan proses pembuahan buatan, embrio yang berhasil dibuahi dimasukkan ke dalam uterus ibu. Proses selanjutnya sama seperti proses alami.

Cara ini sudah diujicobakan di peternakan Amerika. Ketika akan dilakukan pada manusia banyak kalangan yang memprotes dengan alasan etis. Walau begitu banyak pasangan diam-diam melakukan cara ini.


Kiat Mendapatkan Bayi Laki-laki


Sperma

Sperma harus memancar di dalam mulut rahim yang terbuka. Jangan di dinding vagina atau di bibir vagina.

Seks

Lakukan hubungan seks 2 minggu setelah mens. Pada ovulasi dan menjelang ovulasi.


Air Pembilas

Saat akan berhubungan intim sempatkan diri anda membilas vagina dengan cairan alkalin. Bisa didapat dari 2 sendok serbuk baking soda yang dimasukkan ke dalam gayung berisi air hangat.

Penetrasi

Lakukan penetrasi sedalam mungkin sehingga sperma mengarah sedekat mungkin ke leher rahim.


Multi Orgasme

Perbanyak cairan vagina dengan melakukan berkali-kali orgasme, sebelum terjadi ejakulasi.


Kiat Mendapatkan Bayi Perempuan


Sperma

Sebaiknya sperma memancar jauh dari bagian mulut rahim.


Seks

Lakukanlah hubungan intim empat hari setelah ovulasi.


Air Pembilas

Bilas dengan air asam yang bisa anda dapatkan dari satu sendok teh cuka putih dicampur dengan segayung air hangat. Bilaslah 2,5 hari setelah ovulasi.


Penetrasi

Penetrasi tak terlalu dalam sehingga sperma melewati saluran vagina.


Menunda Orgasme
Tundalah orgasme setelah penetrasi dan ejakulasi agar alkalinitas cairan vagina berkurang. Karena cairan vagina mengandung alkalin. (yz)

Sumber: www.resep.web.id

Friday, March 21, 2008

Bayi seksio

idi_logo.gif Bayi Hasil Seksio Sesarea

Lebih Banyak Berisiko Masalah Pernapasan

Menurut para peneliti, bayi-bayi yang dilahirkan melalui seksio sesarea non darurat memiliki masalah pernapasan 4 kali lebih banyak dibandingkan yang dilahirkan secara normal. Temuan ini menambah bukti risiko bedah sesar yang dipilih atau C-section, yang pelaksanaannya meningkat di seluruh dunia. Anne Hansen dari Aarhus University Hospital, Denmark, mengatakan bahwa risiko yang paling besar adalah ketika bedah sesar dilakukan awal. Informasi penting bagi para wanita yang memilih cara ini, mereka menyarankan sebaiknya bedah sesar tidak dilakukan sampai umur janin 39 minggu. Kebanyakan bedah sesar dilakukan pada umur kandungan 37-38 minggu saat ini.

baby-massage-i-stock.jpg

Belum jelas mengapa bayi hasil sesar berisiko lebih tinggi, tapi Hansen menjelaskan bahwa kemungkinan berkaitan dengan hormon dan perubahan fisiologi akibat proses kelahiran. Proses kelahiran memicu pengeluaran hormon stres pada ibu, yang mengalir kepada janin dan diperkirakan menjadi kunci pematangan paru-paru bayi yang terisi air. Kasus masalah pernapasan terkait dengan persalinan sesar sering tidak serius, tapi biasanya mereka memerlukan inkubator dan penanganan oksigen. Hansen dan koleganya mempublikasikan penelitian ini dalam British Medical Journal online 11 Desember 2007, yang meneliti lebih dari 34.000 kelahiran di Denmark.

Mereka menemukan hampir 4 kali lipat peningkatan risiko kesulitan bernapas pada bayi-bayi yang dilahirkan secara sesar pada minggu ke-37, peningkatan 3 kali lipat pada minggu ke-38 dan 2 kali lipat pada minggu ke-39. Hasilnya, 10% bayi-bayi hasil sesar mengalami masalah pernapasan ketika dilahirkan pada minggu ke-37 dibandingkan bayi yang dilahirkan secara normal yang hanya 2,8%. Pada minggu ke-39, proporsinya menjadi 2,1% dibanding 1,1%. Harsen menekankan bahwa seksio sesarea masih banyak manfaatnya, khususnya dalam kasus bayi sungsang dan bila ibu atau bayi dalam keadaan gawat. Profesi medis harus mencoba dan menekan permintaan yang meningkat untuk bedah sesar non darurat. Kebanyakan wanita memilihnya karena persalinan pertama kali merupakan pangalaman menakutkan. Oleh karea itu, para profesional yang membantu persalinan harus benar-benar memastikan bahwa persalinan pertama adalah pengalaman yang menyenangkan.

Kalbe Farma

January 3, 2008

Bayi Prematur

idi_logo1.gif METODE KANGURU

UNTUK MERAWAT BAYI PREMATUR

kangguru.jpg



Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah.

Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehinggga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar.

KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI METODE KANGURU BAGI PERAWATAN BAYI :

-Meningkatkan hubungan emosi ibu – anak
-Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi
-Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik
-Mengurangi strea pada ibu dan bayi
-Mengurangi lama menangis pada bayi
-Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
-Meningkatkan produksi asi
-Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit
-Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

APA SAJA KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU:

-Bayi dengan berat badan ≤ 2000 g
-Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
-Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
-Perkembangan selama di inkubator baik
-Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.

CARA MELAKUKAN METODE KANGURU:

-Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu

-Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak.

-Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.

-Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.

-Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.

-Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.

-Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi , pemantauan bayi , cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi.

© Dr.SuriViana - - www.infoibu.com

Air Susu Ibu

idi_logo4.gif

Setiap Tahun 30 Ribu Anak Dapat

Diselamatkan Dengan Pemberian ASI

Oleh Media Indonesia On Line

breastfeeding-i-know-poster1.jpg

JAKARTA–MIOL : Kematian sekitar 30 ribu anak Indonesia setiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan sejak kelahiran bayi, demikian menurut siaran pers dari UNICEF, Rabu.

Pemberian ASI secara eksklusif dapat menekan angka kematian bayi hingga 13 persen sehingga dengan dasar asumsi jumlah penduduk 219 juta, angka kelahiran total 22/1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 46/1000 kelahiran hidup maka jumlah bayi yang akan terselamatkan sebanyak 30 ribu.

Namun yang patut disayangkan tingkat pemberian ASI secara eksklusif di tanah air hingga saat ini masih sangat rendah yakni antara 39 persen hingga 40 persen dari jumlah ibu yang melahirkan.

Promosi pemberian ASI masih terkendala oleh rendahnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dari petugas kesehatan, masa cuti yang terlalu singkat bagi ibu yang bekerja, persepsi sosial budaya dan keagresifan produsen susu formula memromosikan produknya kepada masyarakat dan petugas kesehatan.

Padahal ASI merupakan makanan sempurna yang dapat melindungi bayi dari berbagai jenis penyakit termasuk Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), diare, gangguan pencernaan kronis, kegemukan, alergi, diabetes dan tekanan darah tinggi.

Menurut ahli gizi anak UNICEF Felicity Savage King ASI juga mengandung asam lemak essensial, asam amino taurine dan elemen nutrisi mikro lain yang sangat penting untuk perkembangan otak.

Ia juga mengatakan bahwa pemberian ASI eksklusif akan berdampak pada sistem endokrin yakni pelepasan hormon prolaktin dan oxytosin yang akan mempengaruhi sikap dan pola asuh ibu.

“Sikap dan pola asuh ibu pada bayinya akan mempengaruhi perkembangan emosional dan otak anak,” tambahnya seraya menambahkan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan ASI cenderung lebih beresiko terkena depresi dan masalah emosional lainnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pemberian ASI eksklusif juga berdampak baik terhadap kesehatan ibu karena dapat menurunkan resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim.

Oleh karena itu ia menyarankan agar semua pihak terlibat dalam kampanye pemberian ASI secara eksklusif.

Pemerintah, kata dia, harus membuat kebijakan nasional yang kuat dan menunjuk individu dengan kemampuan memadai untuk mengoordinir penerapan kebijakan tersebut.

Ia juga menyarankan agar pemerintah mengalokasikan sumber daya yang cukup baik sumber daya manusia, pendanaan maupun pengorganisasian dalam pemberian ASI dan makanan pendamping bagi balita.

Pemerintah, kata dia, juga harus memotivasi petugas kesehatan, pengelola fasilitas kesehatan, dan lembaga profesi agar tidak hanya mengedepankan kebutuhan komersial.

Ia menyarankan agar pemerintah menguatkan penegakan aturan tentang pemasaran susu formula dan pengganti ASI serta menambah jumlah sarana kesehatan yang sayang bayi dan ibu. (Ant/OL-1)

Sistem Reproduksi Wanita

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
idi_logo.gif

ALAT REPRODUKSI WANITA

female_repro_sexuality.gif

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus - hipothalamus - hipofisis - adrenal - ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

GENITALIA EKSTERNA

Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.

Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).

Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.

Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.

Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

GENITALIA INTERNA

Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.

Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).

Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.

Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.

Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).

Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.

Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

CATATAN :
Letak / hubungan anatomik antara organ2 reproduksi (uterus, adneksa, dsb) dengan organ2 sekitarnya di dalam rongga panggul (rektum, vesika urinaria, uretra, ureter, peritoneum dsb), vaskularisasi dan persarafannya, silakan baca sendiri.

ORGAN REPRODUKSI / ORGAN SEKSUAL EKSTRAGONADAL

Payudara
Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting. Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan.
Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually responsive organ.

Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsif secara seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan lipat paha dalam.
Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit epidermal kulit) yang berfungsi sebagai ‘parfum’ daya tarik seksual (androstenol dan androstenon dibuat di kulit, kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur). Pheromone ditemukan juga di dalam urine, plasma, keringat dan liur.

POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI

Badan pineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari bagian posterior ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan dengan hipotalamus melalui suatu batang penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf.
Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai “tempat roh”.
Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin reproduksi. Tampaknya melatonin menghambat produksi GnRH dari hipotalamus, sehingga menghambat juga sekresi gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan sekresi hormon dari gonad. Diduga mekanisme ini yang menentukan pemicu / onset mulainya fase pubertas.

Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis posterior (neurohipofisis).
Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone), TRH (Thyrotropin Releasing Hormone), CRH (Corticotropin Releasing Hormone) , GHRH (Growth Hormone Releasing Hormone), PRF (Prolactin Releasing Factor). Menghasilkan juga hormon-hormon penghambat : PIF (Prolactin Inhibiting Factor).

Pituitari / hipofisis
Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.
Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH - Follicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH - luteinizing hormone).
Selain hormon-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan juga hormon-hormon metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain. (detail2, cari / baca sendiri yaaa…)

Ovarium
Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel telur (ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna folikel) dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon gonadotropin.

Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi hasil konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi, endometrium rontok kembali dan keluar berupa darah / jaringan haid.
Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan sebagai tempat konsepsi.
Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon ovarium.

(gambar)
Histological appearance of endometrial tissues during the menstrual cycle.
A. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing small, tube-like pattern of glands.
B. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent subnuclear vacuoles, alignment of nuclei, and active secretions by the endometrial glands.
C. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual stromal changes.
D. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands structures and stromal hemorrhage.

HORMON-HORMON REPRODUKSI

GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).

FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.

LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).

Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.

Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen).
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.